Data pasar tenaga kerja AS diperkirakan tetap kuat dan aktivitas ekonomi tumbuh secara moderat. Namun, penurunan suku bunga lebih lanjut dibutuhkan sebab meski konsumsi rumah tangga tetap tumbuh, tetapi investasi tetap melambat dan ekspor melemah.
Investor pun tengah menanti dua pertemuan FOMC The Fed kedepan di Oktober dan Desember 2019. Memang, dari pertemuan tersebut belum bisa diperkirakan The Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuan tidak.
"Meski demikian Fed Rate Monitor Tool menempatkan peluang penurunan suku bunga di bulan Oktober kurang dari 50 bps, tetapi diperkirakan pemotongan suku bunga lagi di bulan Desember," ujar Ibrahim dalam risetnya, Jumat (20/9/2019).
Baca Juga: Pelonggaran DP Kendaraan Bermotor dan KPR Bisa Dongkrak Kredit Perbankan
Dari sentimen dalam negeri, lanjut dia, kebijakan Bank Indonesia memangkas suku bunga 25 bps menjadi 5,25% memberikan stimulus bagi pasar keuangan. Penurunan ini menjadi yang ketiga kalinya sepanjang tahun 2019.
"Pasar kembali merespon positif sentimen turunnya suku bunga acuan," katanya.
(Rani Hardjanti)