Wall Street Anjlok Imbas Komentar dari Partai Demokrat di Kongres AS

Fakhri Rezy, Jurnalis
Rabu 25 September 2019 07:51 WIB
Wall Street (Reuters)
Share :

NEW YORK - Wall Street ditutup anjlok pada perdagangan hari Selasa (24/9/2019). Hal ini dikarenakan adanya dorongan pemakzulan Presiden Donald Trump dari Partai Demokrat saat kongres.

Ketua DPR Demokrat Nancy Pelosi mengatakan, Dewan Perwakilan Rakyat akan meluncurkan penyelidikan formal apakah Trump harus dimakzulkan. Hal ini sebagai tindakan yang diambil oleh presiden Republik telah secara serius melanggar Konstitusi A.S.

 Baca juga: Saham Teknologi Melesat, Wall Street Dibuka Menguat

Penyelidikan akan memeriksa apakah Trump meminta bantuan Ukraina untuk mencoreng mantan Wakil Presiden Joe Biden, calon terdepan untuk pencalonan presiden Demokrat tahun 2020. Dukungan di Demokrat menandakan proses pemakzulan meningkat setelah berita terkait tuduhan tersebut.

 

Lebih lanjut, isu tersebut menekan Wall Street selama sesi Selasa. Ditambahkan adanya data kepercayaan konsumen yang mengecewakan menggarisbawahi kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari perang perdagangan AS-China yang berkepanjangan.

 Baca juga: Kenaikan Saham Apple Tak Mampu Buat Wall Street Bergerak Banyak

Saham secara singkat memangkas kerugian dalam perdagangan sore setelah Trump, dalam tweet, mengatakan pemerintahannya akan merilis transkrip lengkap panggilan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy yang menjadi pusat kontroversi.

Melansir Reuters, New York, Rabu (25/9/2019), Dow Jones Industrial Average turun 142,22 poin atau 0,53%, menjadi 26.807,77, S&P 500 kehilangan 25,18 poin, atau 0,84% menjadi 2.966,6. Sedangkan Nasdaq Composite turun 118,84 poin atau 1,46% menjadi 7.993,63.

 Baca juga: Wall Street Lesu Harap-Harap Cemas Negosiasi Dagang As-China

Indeks utama Wall Street kehilangan pijakan mereka lebih awal, ketika Trump mengambil nada keras tentang praktik perdagangan China.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya