Selain itu, outstanding debt sangat terkonsentrasi di antara perusahaan-perusahaan yang memiliki utang lebih dari empat kali EBITDA. Sehingga meningkatkan risiko gagal bayar karena kondisi operasional melemah.
Di tengah risiko tersebut, masih ada penompang yang cukup kuat oleh sebagian besar bank di Asia Pasifik, yaitu dalam bentuk cadangan pinjaman dan modal. Hal ini disinyalir dapat menahan penurunan tajam dalam kualitas aset.
(Fakhri Rezy)