Terkait hal itu, Direktur LinkAja Danu Wicaksana buka suara. Ia mengaku takut ada kecurangan pengguna yang men-clone barcode untuk dijadikan tiket bersama.
"Ada beberapa orang yang butuh proses edukasi. Ada yang nge-shake, eh nge-shake HP nya 5 menit sebelum masuk gate. Padahal 15 detik setelah di-shake saja sudah expired," jelas Danu.
Selain itu, dia mengaku fitur ini diciptakan untuk menghindari cloning. "Karena kita takut bisa diprint screen lalu di-clone," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)