JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut permasalahan lingkungan di kota Jakarta begitu kompleks. Setelah dihadapkan dengan akan tenggelamnya Jakarta, kini ibu kota negara ini juga dihadapkan dengan masalah intrusi air laut.
Asal tahu saja, intrusi air laut merupakan kondisi di mana masuknya air laut ke pori-pori yang mencemarkan tanah. Hal ini menyebabkan air tanah tidak bisa lagi digunakan karena sudah tercemar dengan air laut.
Baca Juga: Bukti Jakarta Tenggelam, Tanah di Ancol Paling Cepat Turun
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, saat ini intrusi air laut sudah mencapai Monas bagian utara. Kondisi ini bisa saja akan terus meluas jika tidak adanya penanganan dan pembatasan penggunaan air tanah.
“Intrusi air lautnya sudah sampai Monas area utara. Kalau dibiarkan terus intrusi air lautnya makin parah. Ekologi lingkungannya makin banyak,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca Juga: Tak Hanya Jakarta, Semarang hingga Bali juga Terancam Tenggelam
Selain intrusi, ancaman penurunan permukaan tanah juga menghantui Jakarta. Berdasarkan, Badan Geologi sudah melakukan kajian terkait penurunan permukaan tanah, tercatat hingga 2013 permukaan tanah di Jakarta sudah turun 40 meter dari asalnya, khususnya di Jakarta bagian utara.
“Itu dalam jangka waktu mungkin 50-100 tahun. Tapi belakangan membaik. Dalam 4 tahun (sejak 2013-2018) permukaan air tanah sudah naik dari penurunan 40 meter jadi ke 35 meter," katanya.