JAKARTA - Pada 1502, Leonardo da Vinci membuat sketsa desain untuk sebuah jembatan sepanjang 280 meter dan menjadi jembatan terpanjang di dunia pada saat itu.
Meskipun jembatan itu tidak pernah dibangun, namun para insinyur di Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah menguji desain untuk melihat apakah sketsa itu akan berhasil.
Baca Juga: Selesaikan 3 Jembatan di Jateng, Menteri Basuki: Untuk Tingkatkan Perekonomian
Melansir dari CNN, Kamis (17/10/2019), hasil pengujian desain sketsa itu dipresentasikan minggu lalu di konferensi Asosiasi Internasional untuk Shell dan Struktur Tata Ruang di Barcelona, Spanyol.
Da Vinci mengajukan sketsa jembatan inovatifnya saat Sultan Bayezid II masih menjabat sebagai penguasa kekaisaran Ottoman pada 1481 hingga 1512. Desain jembatan itu dibuat untuk dapat menjangkau seluruh Golden Horn.
Asal tahu saja, para insinyur MIT mempelajari gambarnya, serta bahan-bahan yang akan dia miliki, dan kondisi konstruksi pada saat itu. Mereka membangun model skala untuk menguji stabilitasnya dan bagaimana dia bereaksi terhadap kondisi yang berbeda.
Pada saat melihat konsepnya, mereka berfikir jemabatan ini akan menjadi desain novel karena terlihat lengkungan setengah lingkaran yang populer. Lengkungan ini membutuhkan dermaga yang akan ditempatkan di sepanjang bentang jembatan untuk menopang panjangnya. Tetapi, da Vinci mengusulkan lengkungan itu dibuat rata dan dibuat tinggi sehingga kapal bisa lewat dibawahnya.
Baca Juga: Jembatan Holtekamp Papua Belum Bisa Diresmikan Jokowi, Ini Alasannya
Profesor arsitektur MIT dan teknik sipil dan lingkungan, John Ochsendorf mengatakan itu cukup canggih secara geometris karena dengan lebih banyak kelengungan dan tiga dimensi akan memantapkan ciri khas jembatan lengkung.
Untuk menstabilkan jembatan terhadap goyangan lateral dan gempa bumi, da Vinci ingin penyangga jembatan yang mendukung di kedua ujung lengkung menyebar ke luar. Dia tahu daerah itu mungkin mengalami gempa bumi, seperti di masa lalu.