Selama Januari hingga September 2019, BRI berhasil menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp77,26 triliun kepada 3,6 juta debitur, dimana pencapaian ini setara dengan 88,83% dari alokasi penyaluran KUR yang di breakdown pemerintah di tahun 2019.
"BRI berkomitmen untuk terus fokus dalam melakukan ekspansi bisnis di segmen mikro dengan melakukan strategi go smaller, go shorter, go faster," paparnya.
Beberapa langkah nyata yang telah dilakukan BRI untuk memperkuat bisnis mikro diantaranya digitalisasi bisnis proses dengan menggunakan BRISPOT, penguatan big data segmen mikro, peningkatan kapasitas SDM serta melakukan rejuvenasi produk pinjaman mikro.
Selain itu, BRI juga memiliki strategi untuk terus memperluas customer base segmen mikro. Diantaranya melalui peningkatan kapasitas anggota Rumah Kreatif BUMN (RKB) BRI, program BRIncubator, pembentukan kluster unggulan di setiap kantor cabang BRI di seluruh Indonesia serta pemberdayaan penerima Kartu Tani dan Kartu Kusuka (Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan).
Sementara untuk Dana Pihak Ketiga (DPK), Bank BRI berhasil menghimpun dana sebesar Rp959,24 triliun atau tumbuh 9,91% yoy lebih tinggi daripada industri sebesar 7,62% (menurut data OJK bulan Agustus 2019). Giro BRI tumbuh 21,77% yoy menjadi Rp171,85 triliun, tabungan BRI tumbuh 9,20% yoy menjadi Rp384,02 triliun dan deposito tumbuh 6,16% yoy menjadi Rp403,37 triliun. Pertumbuhan giro dan tabungan yang lebih tinggi dibandingkan deposito mampu mendongkrak dana murah (CASA) BRI. Pada kuartal III 2019 CASA BRI tercatat 57,95%, meningkat dibandingkan kuartal III 2018 sebesar 56,46%.