LOMBOK - Wacana perusahaan rintisan (startup) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah bergulir sejak lama, namun hingga kini tak ada satu pun yang terealisasikan.
Padahal di Indonesia bahkan ada 3 startup unicorn (valuasi USD1 miliar) yakni Bukalapak, Tokopedia, dan Traveloka, serta decacorn (valuasi USD10 miliar) yakni Gojek.
Baca Juga: Dirut BEI Minta Gojek, Tokopedia, dan Bukalapak Segera IPO
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen salah satu alasan yang membuat startup sulit sekali melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) adalah tingginya persaingan antar pelaku usaha.
Mengingat, perusahaan tercatat dituntut untuk transparansi sehingga model bisnis bisa terbaca oleh banyak pihak.
Baca Juga: Pemerintah Kritik Unicorn yang Belum IPO
"Ini dugaan saya, kalau startup itu sekarang IPO maka jadi transparan. Padahal itulah kompetitif mereka, soal ranah bsinis mereka seperti apa," ujar Hoesen dalam acara Sharing Session Antara OJK dengan SRO Pasar Modal di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (25/10/2019) malam.