IHSG Berpeluang Konsolidasi Menguat Seminggu ke Depan, Ini Penyebabnya!

Fakhri Rezy, Jurnalis
Minggu 03 November 2019 19:11 WIB
Saham (Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berpeluang konsolidasi menguat pada pekan depan. IHSG akan mempunyai batas support di 6.178-6.099 dan resistance di 6.304-6.348.

Analis PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, penguatan tersebut didukung data inflasi yang relatif rendah. Di mana angka inflasi pada Oktober 2019 sebesar 0,02 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan September 2019 yang terjadi deflasi sebesar 0,27 persen. Tetapi lebih rendah di bandingkan Oktober 2018 yang terjadi inflasi sebesar 0,28 persen.

 Baca juga: Seharian Melemah, IHSG Terperosok ke 6.207

Selain itu, lanjutnya, Dari dalam negeri Bank Indonesia memprediksi trend bunga rendah masih akan berlangsung cukup lama. "Suku bunga rendah dalam negeri menjadi sentiemen positif bagi pasar," ujarnya dalam keterangan, Jakarta, Minggu (3/11/2019).

Dari sentimen global, Hans Kwee mengatakan, pasar akan mencermati perkembagan negosiasi perang dagang China AS. Di mana, penasehat ekonomi pemerintah AS Larry Kudlow mengatakan telah terjadi kemajuan negosiasi damai perang dagang AS vs China.

 Baca juga: Jeda Makan Siang, IHSG Merosot ke Level 6.204

AS ingin menandatangani kesepakatan di awal bulan November meskipun perjanjian fase I belum selesai dan beberapa masalah akan didorng ke fase kedua. Sebelumnya pejabat China pesimistis akan adanya kesepakatan dagang dalam jangka panjang. Ada laporan yang menulis China juga enggan untuk berkomitmen memenuhi tuntutan AS untuk membeli produk pertanian AS senilai USD50 miliar.

"Hal ini menjadi perhatian pasar kanena akan menjadi sentiment ketidak pastian di pasar," ujarnya.

 Baca juga: Awali November, IHSG Dibuka Negatif ke 6.207

The Fed pekan lalu melakukan pemotongan suku bunga acuannya sebesar 0,25% menjadi antara 1,50% dan 1,75%. Tetapi pernyataan The Fed bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat, kegiatan ekonomi meningkat pada tingkat yang moderat, sementara investasi bisnis dan ekspor tetap lemah dan inflasi tetap di bawah target 2%.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya