Akhir Pekan Ini, Merpati Kembali Terbang

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 04 November 2019 19:31 WIB
Merpati (Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) segera memulai bisnis kargonya dalam waktu dekat ini. Rencananya, Merpati akan menerbangkan pertama kalinya pesawat yang akan membawa kargo ini pada tanggal 10 November mendatang.

Direktur Utama Merpati Airlines Asep Eka Nugraha mengatakan, pada 10 November nanti akan ada 1 pesawat milik Garuda Indonesia yang akan diterbangkan dari Jakarta menuju Jayapura. Setelah diterbangkan nantinya pesawat itu akan terbang secara rutin membawa kargo dari Jayapura menuju Wamena.

 Baca juga: Fakta Kebangkitan Merpati Air, Didukung 10 BUMN

"Pada tanggal 10 (November) nanti ceremonial dengan Garuda. Positioning pesawat. Kan kita terbangnya pakai pesawatnya Garuda. Ke Jayapura (terbangnya). Nanti dari Jayapura ke Wamena," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (4/11/2019).

 

Sebagai permulaan hanya satu pesawat dulu yang akan dikirimkan ke Papua. Sementara empat sisanya akan dikirim pada tahun 2020 mendatang.

 Baca juga: Skema Bantuan Garuda ke Merpati, dari Pesawat hingga Bengkel

Asal tahu saja, Garuda Indonesia meminjamkan 5 pesawatnya untuk Merpati menjalankan bisnis kargonya. Kelima pesawat tersebut 3 pesawat milik Garuda Indonesia dan 2 sisanya miliki Citinlink.

"Baru satu baru satu. Tahun depan baru lima," ucapnya.

 Baca juga: Dapat Bantuan dari 10 BUMN, Merpati Sesungguhnya Belum Hidup

Menurut Asep, nantinya pesawat kargo ini akan mengangkut berbagai macam komoditas. Misalnya dari mulai komoditas pangan yang akan dikirim oleh Perum Bulog, hingga semen milik PT Semen Indonesia (Persero).

Komoditas yang akan diangkut itu sebenarnya sudah tertuang dalam nota kesepemahaman antara Merpati dengan 10 perusahaan plat merah lainnya beberapa waktu lalu. Adapun kesepuluh BUMN tersebut yakni PT Garuda Indonesia (Persero), PT Semen Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT PLN (Persero), Bank Mandiri, Bank BTN, Bank BNI, hingga Bank BRI.

"Macem macem. Kan kita kemarin tanda tangan dengan 10 itu. Rencana kita akan mengimplemetasikan itu," ucapnya.

Sementara itu saat ditanya mengenai profit yang akan didapat, Asep enggan membeberkannya dengan dalih masih dalam proses penghitungan. Begitupun saat ditanya mengenai biaya yang harus dibayarkan kepada Garuda untuk operasional pesawat.

"Masih dibahas. Ntar ada koreksi lagi. Angkanha harus yang ada adjustment lagi. Kan kita menyiapkan pesawat menyiapkan apa apa. Kalo sampai ke persen persen nanti. Kalau itu kan proyeksi kan projection pasti berbeda. Tahun pertama kan baru satu pesawat. Tahun depan baru tambah jadi 5 pesawat dan seterusnya," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya