Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mantan Dirut Merpati Airlines Tak Percaya Maskapai Kebanggaan RI Dibubarkan

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Sabtu, 25 Februari 2023 |17:19 WIB
Mantan Dirut Merpati Airlines Tak Percaya Maskapai Kebanggaan RI Dibubarkan
Mantan Dirut Merpati Berbagai Kisah Perjalanan Maskapai Kebanggaan RI. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), Soeratman mengaku tidak pernah menduga maskapai yang pernah dikelolanya akan dibubarkan negara. Maskapai pelat merah itu dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 2 Juni 2022 lalu.

Selama 23 tahun berkarier di Merpati Airlines, Soeratman tidak pernah membayangkan maskapai kebanggaan Indonesia itu akan masuk ke dalam jurang kebangkrutan dan akhirnya dilikuidasi.

Masa kejayaan Merpati, dimulai sejak 1964 hingga 2004. Saat itu, Merpati menjadi jembatan udara Nusantara dengan membuka hampir 127 rute penerbangan di Indonesia.

Baca Juga: 7 Maskapai di RI yang Bangkrut

Untuk penerbangan internasional, Merpati menjelajah terbang hingga ke Darwin Australia Utara, Malaysia, Los Angeles, Manila, hingga membuka rute penerbangan haji di Arab Saudi.

"Jadi dapat dikatakan kata-kata Merpati itu jembatan udara Nusantara, betul-betul diejawantahkan oleh Merpati. Termasuk juga penerbangan-penerbangan lintas batas seperti ke Australia, darwin, Malaysia," ungkap Soeratman dalam sesi wawancara dengan MNC Portal Indonesia, Sabtu (25/2/2023).

Dia menceritakan, waktu itu bisnis maskapai pelat merah cukup berkembang, terutama mengeruk penerbangan di pasar domestik. Hingga tahun 2000-an tidak ada indikasi bangkrut apapun.

"Setelah itu saya tidak tahu lagi, saya selesai di Merpati tahun 1990," katanya.

Baca Juga: Aset Merpati Airlines Sudah Dijual, Laku?

Soeratman memulai kariernya di Merpati Airlines pada 1964. Ketika itu, dia dipercaya menjabat sebagai Area Manager Merpati Airlines hingga 1979.

Setelahnya, pemegang saham menempatkan dirinya ke dalam Dewan Direksi, dan sejak tahun 1980 dia menduduki bangku Direktur Utama hingga tahun 1989.

Adapun masa-masa kejayaan Merpati Airlines dimulai ketika layanan komersial dioperasikan untuk beberapa rute di Indonesia. Layanan komersial dimulai 1964, ketika itu Merpati menerima penyerahan seluruh hak konsesi dan operasi, serta kepemilikan sejumlah pesawat bekas dari NV de Kroonduif, maskapai milik Belanda.

Pesawat hibah itu terdiri dari tiga Dakota DC-3, dua Twin Otter, dan satu Beaver. Dengan armada 12 pesawat, Merpati mulai tumbuh dengan menjelajahi rute ke Papua, Sumatera, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement