JAKARTA - PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) sudah dibubarkan. Namun bukan hanya Merpati, maskapai penerbangan akhirnya bangkrut.
Berikut 7 maskapai penerbangan yang bangkrut dan sudah dibubarkan:
1. Batavia Air
Batavia Air mulai penerbangannya pada 5 Januari 2012 di bawah manajemen PT Metro Batavia. Namun, baru genap setahun, tepatnya 30 Januari 2013, maskapai swasta ini berhenti beroperasi lantaran bangkrut.
Pailitnya Batavia Air berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang disampaikan pada 30 Januari 2013 silam.
Baca Juga: Aset Merpati Airlines Sudah Dijual, Laku?
Data yang dihimpun dari berbagai sumber, sebab utama perusahaan dinyatakan bangkrut lantaran memiliki utang bernilai jumbo.
Manajemen PT Metro Batavia mengaku tidak bisa membayar pinjaman pokok dan bunga utang dalam persidangan PN Jakarta Pusat. Saat itu, perusahaan membukukan utang senilai USD 4,68 juta yang berasal dari sewa pesawat Airbus milik International Lease Finance Corporation (ILFC).
2. AdamAir
Pada 2008 silam, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan tuntutan kreditur untuk memailitkan PT Adam SkyConnection atau AdamAir.
Sebelumnya, maskapai penerbangan swasta itu disebut-sebut sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier terbaik di Indonesia. Jangkauan rute dan penambahan armada pesawatnya terbilang ekspansif sejak didirikan pada 2002. Namun, sebuah kecelakaan nahas membuat reputasi Adam Air langsung ambruk seketika.
Baca Juga: 2 Anak Usaha Merpati Airlines Dibubarkan, Ini Profilnya
Saat itu, pesawat Adam Air KI 457 rute Jakarta-Manado mengalami insiden kecelakaan di atas perairan Majene setelah hilang dari radar. Semua penumpang dan awaknya yang berjumlah 102 orang meninggal.
Tak lama setelah kecelakaan tersebut, pemerintah mencabut izin terbangnya pada 19 Juni 2008 yang menandai berhentinya operasional Adam Air di Tanah Air.
3. Mandala Airlines
Mandala Airlines, yang kemudian bernama Tigerair Mandala, pertama kali beroperasi pada 17 April 1969. Maskapai ini kemudian dibeli oleh Indigo Partners dan Cardig International tahun 2006.