Namun, dia sudah memasang target, pariwisata harus bisa menjadi penghasil devisa terbesar di bawah lima tahun. "Harus di bawah lima tahun, pariwisata jadi penghasil devisa terbesar," tegas Wishnutama.
Angela yang mendampingi, memuji kinerja Wishutama yang dinilai cekatan dan mampu menjalin komunikasi dengan setiap kementerian dan badan pemerintah guna mempermudah kinerja Kemenparekraf ke depan.
"Mas Tama orangnya kerja cepat. Terus, koordinasi ke semua kementerian bagus," kata Angela.
Sebagaimana diketahui, Kemenparekraf telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan badan pemerintahan. Seperti Kementerian PUPR, Perhubungan, Kemendikbud, BNPB hingga Kapolri. Koordinasi tersebut dimaksudkan agar visi misi industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia bisa disokong oleh banyak pihak.
Ada lima destinasi wisata super prioritas yang terus dikembangkan Kemenparekraf yakni Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika dan Likupang. Dari lima destinasi tersebut ditargetkan tambahan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 6 juta.
Rinciannya, Danau Toba 1 juta wisman, Borobudur dan Mandalika masing-masing 2 juta wisman, sementara Labuan Bajo dan Likupang masing-masing 500 ribu wisman.
Tambahan 6 juta kunjungan wisman akan memberikan tambahan devisa sekitar USD7,3 miliar. Perhitungan tersebut mengacu pada rerata pengeluaran atau spending wisman di Indonesia sekitar USD1.220 per kunjungan.