Malaysia Geber Jalan Layang Johor-Singapura Demi Atasi Kemacetan

Adhyasta Dirgantara, Jurnalis
Rabu 06 November 2019 13:29 WIB
Proyek Rapid Transit System Malaysia (Foto: Business Insider)
Share :

JAKARTA - Malaysia memberikan kepastian soal nasib proyek Rapid Transit System (RTS) Singapura-Johor Bahru. Sayangnya, masyarakat Malaysia harus menunggu agak lama pembangunan proyek RTS yang disebut-sebut bisa mengatasi kemacetan ini.

Pasalnya, penandatanganan perjanjian akan ditunda hingga April 2020 karena kedua negara saat ini sedang membahas perubahan yang diusulkan oleh pemerintah Malaysia. Demikian seperti diungkapkan oleh Menteri Transportasi Singapura Khaw Boon Wan.

Baca Juga: Kendalikan Karhutla, Indonesia Diminta Belajar dari Malaysia

Dalam pesan tertulisnya, Khaw mengatakan bahwa Singapura telah menyetujui permintaan lain oleh Malaysia untuk perpanjangan enam bulan hingga 30 April 2020. Perpanjangan tersebut ada kaitannya dengan kerja sama bilateral. Lebih-lebih, tidak akan dikenakan biaya tambahan untuk pihak Malaysia.

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke juga mengatakan kepada Parlemen Malaysia pada hari Senin bahwa kedua negara saat ini sedang membahas perubahan yang diusulkan. Perubahan tersebut melibatkan perubahan rencana awal yaitu menggunakan sistem mass rapid transit (MRT) Singapura, menjadi sistem light rail transit (LRT), seperti yang diadopsi di Kuala Lumpur.

“Kami tidak hanya melihat biaya konstruksi, tetapi juga biaya operasi dan penumpang. Kami menemukan bahwa sistem LRT cocok untuk proyek kereta api, dengan hanya dua stasiun, yaitu Bukit Chagar di sisi Johor dan Woodlands di Singapura,” ujar Loke, demikian dilansir dari Business Insider Singapore, Rabu (6/11/2019).

Selain itu, Khaw mengatakan bahwa Singapura tidak berkewajiban untuk menerima perubahan ini, tetapi mereka akan tetap waspada. "Tetap berpikiran terbuka dan menilai mereka dengan hati-hati dan obyektif," tegas Khaw.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya