JAKARTA – Defisit anggaran AS terus membengkak sejak awal tahun. Hal ini disebabkan pengeluaran pemerintah melampaui pendapatan, walaupun pertumbuhan ekonomi tetap kuat.
Departemen Keuangan mengatakan, kesenjangan antara pengeluaran dan penerimaan tumbuh sebesar 34% dari tahun sebelumnya, menjadi USD134 miliar setara Rp1,8 kuadriliun (kurs Rp14.095) pada Oktober. Ini membawa defisit di atas USD1 triliun dalam 12 bulan.
Baca juga: The Fed Perkirakan AS Tak Akan Alami Resesi
Melansir Businessinsider, penerimaan bulan lalu turun sekitar 3% dari tahun lalu menjadi USD246 miliar. Sedangkan pengeluaran meningkat 8% menjadi USD380 miliar.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan bahwa kondisi ini akan merusak kemampuan negara untuk melawan resesi.