Wujudkan Mimpi BJ Habibie, Kepala BRIN Ingin Jadikan RI Negara Industri

Hairunnisa, Jurnalis
Rabu 20 November 2019 11:11 WIB
Industri Bobin. (Foto: Okezone.com/Feby Novalius)
Share :

JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan, usai diterpa krisis ekonomi pada tahun 1998, Indonesia selama dua puluh tahun sempat mengalami deindustrialisasi atau proses menjauh menjadi negara industri.

Baca Juga: Kalah dari Malaysia, RI Tingkatkan Jumlah Industri Kaca Lokal

"Data PDB terakhir menunjukkan kontribusi manufaktur terhadap PDB kita hari ini di bawah 20%, jadi kalau saya ukur dari periode 1998 sampai 2019, dua puluh tahun itu kita turun 10% kontribusi manufaktur terhadap PDB. Ide menjadikan Indonesia negara industri, kita khawatirkan akan luntur," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/11/2019).

Pada 1997, Indonesia tengah bersiap menjadi negara industri, namun proses yang tengah Indonesia jalankan waktu itu jatuh akibat krisis di tahun 1998, bahkan setelah itu Indonesia mengalami deindustrialisasi.

Baca Juga: Penerapan Kemasan Polos Picu Maraknya Produk Ilegal

Bambang berjanji akan wujudkan kembali cita-cita Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie yang belum tercapai, yaitu menjadikan Indonesia dari negara sumber daya alam menjadi negara industri.

Demi mewujudkannya, kementrian berusaha mengajak perusahaan swasta dan memberi insentif bagi perusahaan swasta di Indonesia untuk dapat menciptakan produk kompetitif yang memenangkan persaingan global.

Tugas Bambang sebagai Menristek/Kepala BRIN adalah memastikan Indonesia akan kembali ke proses industrialisasi selama lima tahun ke depan dengan landasan riset, teknologi, dan inovasi.

"Sudah saatnya Indonesia kembali ke track industrialisasi. Indonesia tidak perlu malu lagi untuk menyatakan kita perlu menjadi negara industri kembali," ungkap Bambang Brodjonegoro.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya