Kebutuhan Co-Living Terus Meningkat, Saatnya Pengembang Melantai di Bursa?

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 21 November 2019 13:54 WIB
Pengembang Melantai di Bursa? (Foto: Shutterstock)
Share :

Salah satu aspek keberhasilan dari perusahaan properti yang ingin IPO sebenarnya ditentukan bagaimana cara emiten tersebut mendapatkan pendapatan atau revenue saat kondisi properti sekarang sedang lesu.

Selain itu juga, investor melihat valuasi, besaran size IPO, portofolio proyek properti yang berada di pusat keramaian hingga harga yang dimainkan oleh pelaku industri dalam memasarkan produknya.

“Untuk hunian co-living kalau berada di daerah industri, wilayah perdagangan, dekat sekolah atau universitas itu sangat bagus. Jadi memang beberapa emiten fokus bangun properti di industri, perdagangan dan bisnis dan untuk sekolah apalagi kalau dia juga dekat dengan sarana transportasi kereta api atau Transit Oriented Development (TOD) karena strategis untuk mobilitas,” katanya.

Sementara itu, CEO PT Hoppor International atau Kamar Keluarga Charles Kwok mengatakan, dalam menjalankan bisnis co-living perlu lima pilar bisnis yang dikembangkan. Pertama, pilar KK BOT (build operate transfer), dimana pihaknya membantu pemilik tanah membangun properti dan nantinya menggunakan sistem bagi hasil.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya