Jokowi Tidak Ingin Ibu Kota Baru Mahal dan Sepi

Fabbiola Irawan, Jurnalis
Senin 16 Desember 2019 17:12 WIB
Presiden Joko Widodo. (Foto: Okezone.com)
Share :

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan perpindahan ibu kota negara bukan hanya sebagai perpindahan pemerintahan saja, melainkan munculnya sebuah transformasi.

“Pindah cara kerja, pindah budaya kerja, pindah sistem kerja, dan juga ada perpindahan basis ekonomi, sehingga saya sampaikan kemarin juga bahwa sebelum kita pindah, sistemnya sudah terinstal dengan baik,” jelas Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada Rapat Terbatas (Ratas) dilansir dari Setkab, Senin (16/12/2019).

Baca Juga: Ke Ibu Kota Baru, Jokowi Cek Lokasi Istana Presiden di Sepaku

Presiden juga mengungkapkan pengalaman-pengalaman beberapa negara yang pindah ibu kota tetapi ibu kotanya menjadi kota yang mahal.

“Ini Jangan. Kemudian sepi enggak, jangan, kemudian yang menghuni hanya pegawai pemerintah ini juga tidak, atau plus diplomat juga tidak,” lanjut Presiden Indonesia Ke-7 itu.

Presiden juga menambahkan, dari awal harus dirancang perpindahan ibu kota sebagai sebuah transformasi ekonomi, perpindahan basis ekonomi menuju ke sebuah smart economy. Pemerintah juga ingin perpindahan ibu kota ini juga menandai proses transformasi produktivitas nasional, transformasi kreativitas nasional, transformasi industri nasional, dan transformasi talenta-talenta nasional.

Baca Juga: Demi Ibu Kota Baru, SDM Konstruksi RI Belajar dari Korea

“Itu saya kira tujuan utama kita. Sekali lagi bukan semata-mata memindahkan istana atau memindahkan gedung-gedung perkantoran pemerintah, bukan, bukan itu,” tegas Presiden.

Presiden Jokowi juga berharap rancangan ibu kota yang baru juga bertransformasi menjadi smart economy. Untuk menggapai hal itu, harus dibangun cluster-cluster pendidikan, cluster-cluster riset dan inovasi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya