Wapres Minta Asosiasi Emiten Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah

Taufik Fajar, Jurnalis
Selasa 17 Desember 2019 12:47 WIB
Jokowi dan Maruf Amin (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengungkapkan bahwa pemerintah telah berkomitmen untuk melakukan akselerasi atau mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah pada tahun depan.

"Bersama Bapak Presiden Jokowi, saya akan memimpin langsung upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," kata Ma'ruf saat menghadiri acara HUT ke-31 Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Di Depan Bos Emiten, Wapres Ma'ruf Sebut Kualitas SDM RI Rendah hingga Kemiskinan Tinggi

Untuk itu, Ma'ruf memfokuskan pada empat hal yaitu, pengembangan dan perluasan industri produk halal, pengembangan dan perluasan keuangan syariah, pengembangan dan perluasan dana sosial syariah, serta pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.

Menurut dia, pemerintah ingin mendorong agar konsep ekonomi syariah dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi dengan konsep ekonomi konvensional.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin: Ekonomi Syariah RI Tertinggal Jauh dari Brasil dan Australia

Mernurutnya, terdapat dua aspek penting dari konsep ekonomi syariah. "Pertama, sisi keadilan berupa redistribusi pendapatan dan kekayaan secara adil yang akan berdampak pada penurunan kesenjangan dan menciptakan ekonomi dan kesejahteraan yang berkeadilan," ungkap dia.

 

Kemudian, lanjut dia, konsep ekonomi syariah juga bisa menjawab kebutuhan masyarakat karena sistemnya akan menciptakan pembagian kesejahteraan secara lebih adil, dan pembagian resiko dan keuntungan yang lebih adil pula.

"Dalam konsep ekonomi syariah aspek pembagian resiko dan keuntungan di antara para pihak menjadi perhatian," katanya.

Tahun 2019 menjadi momentum yang sangat baik bagi pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah. Menurut Islamic Finance Development Indicator (IFDI), pada tahun 2019 Indonesia berhasil naik ke peringkat ke-4 dari 131 negara Indonesia, setelah pada tahun sebelumnya berada pada peringkat ke-10.

Bahkan menurut Islamic Finance Country Index (IFCI), pada tahun 2019 Indonesia berhasil menduduki peringkat pertama, naik dari peringkat ke-6 pada tahun 2018.

Namun, tutur dia, pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah masih harus terus diupayakan. Sampai Juni 2019, market share keuangan syariah di Indonesia, termasuk perbankan dan asuransi baru mencapai 8,6%. Sedangkan khusus untuk perbankan syariah bahkan baru mencapai 5,6%.

"Untuk memperluas potensi ekonomi dan keuangan syariah, AEI dapat berperan aktif memberikan fasilitasi dan edukasi kepada para pelaku pasar dan ahli syariah terkait konsep pasar modal syariah," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya