JAKARTA – Boeing diprediksi masih akan merugi lebih dari USD1 miliar atau Rp14 triliun (Kurs Rp14.000/USD) per bulannya bahkan setelah penghentian produksi Pesawat 737 Max.
Keputusan Boeing untuk menghentikan sementara produksi 737 Max dilakukan setelah berbulan-bulan grounding, tetapi biaya overhead dan tenaga kerja perusahaan akan tetap menguras biaya.
“Biaya overhead dan tenaga kerja internal Boeing tidak akan ke mana-mana sehingga biaya tetap ditanggung,” kata analisis keuangan Seth Seifman seperti dilansir CNBC, Rabu (18/12/2019).
Baca Juga: Boeing Akan Hentikan Produksi Sementara 737 Max
JP Morgan juga memprediksi Boeing akan mengalami kerugian per bulannya hampir USD2 miliar atau Rp27 triliun. Sebagai informasi, saham Boeing bahkan turun 1,3% selama empat hari berturut-turut. Pergerakkan saham Boeing menjadi USD327 atau Rp4 juta per lembar saham, angka itu turun dari target yaitu sebesar USD370 atau Rp5 juta per lembar sahamnya.