3 Bendungan Multiguna Siap Dialiri Tahun Ini

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 23 Januari 2020 15:45 WIB
Bendungan (Reuters)
Share :

JAKARTA - Pemerintah akan merampungkan pengerjaan tiga bendungan yang ada di Jawa Timur pada tahun ini. Ketiga bendungan terebut yakni Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, nantinya ketiga bendungan itu akan rampung dan diisi (implouding) oleh air pada tahun ini. Dengan diisinya ketiga bendungan itu akan bisa meningkatkan jumlah tampungan air yang ada di Indonesia.

Baca juga: Bendungan Paselloreng Rampung, Netizen Nilai Mirip Sirkuit

Di samping itu, pembangunan ketiga bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketahanan air. Sebab ketiganya merupakan bagian dari pembangunan 65 bendungan yang menjadi Program Strategis Nasional Pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

“Bendungan Bendo memiliki kapasitas cukup besar, bisa menampung 43,11 juta meter kubik air untuk suplai irigasi di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo seluas 7.800 hektare," ujarnya mengutip dari halaman Kementerian PUPR, Kamis (23/1/2020).

 Baca juga: Pembangunan Rampung, Sawah Seluas 8.510 Ha Dialiri Air dari Bendungan Paselloreng

Ketiga bendungan di Jawa Timur tersebut merupakan bendungan multiguna yang berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku, sumber air daerah irigasi dan juga pembangkit listrik.

"Selain itu, bendungan ini bisa menyalurkan air baku sebesar 780 liter per detik, pembangkit listrik sebesar 4 MW dan mereduksi banjir 490 meter kubik per detik,” jelasnya.

Adapun rinciannya, bendungan Bendo dengan tinggi 71 meter ini dibangun mulai 2013 dan selesai pada 2020. Konstruksi dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya, PT. Hutama Karya dan PT. Nindya Karya (KSO) dengan nilai kontrak Rp 709,4 miliar.

 Baca juga: Bendungan Kamijoro Pasok Kebutuhan Air Bersih ke Bandara Baru Yogyakarta

Selanjutnya adalah Bendungan Tukul mampu menampung 8.68 juta meter kubik air untuk untuk mensuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter per detik. Bendungan ini juga berfungsi mengurangi banjir di Pacitan karena bendungan ini diharapkan untuk mengendalikan debit banjir yang berasal anak Sungai Grindulu.

Pembangunan bendungan Tukul yang dimulai pada 2013 hingga 2020 ini dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 636 miliar.

Menurut Menteri Basuki tidak ada kesulitan dalam teknik konstruksi bendungan. Tantangannya adalah pada tebing di sekitar lokasi bendungan yang rentan longsor. Oleh karenanya penanganan longsor yang sudah dilakukan akan ditambah dengan pembuatan sabo dam untuk menahan pasir dan batu dari hulu sungai.

“Lansekap di sini juga ditata karena Pacitan memiliki pemandangan bagus dan menjadi tujuan wisata. Tampungan air di Pacitan akan kita tambah karena Pacitan termasuk daerah kering,” jelas Menteri Basuki.

Kemudian bendungan ketiga yang akan dituntaskan di akhir 2020 di Jawa Timur adalah Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 hingga 2020 dengan kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik. Bendungan yang terletak di Kabupaten Bojonegoro ini berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektare, layanan air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 133,27 meter kubik per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 mw.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya