Selain itu, defisit neraca perdagangan migas juga mengalami penurunan yakni sebesar USD10,3 miliar di sepanjang tahun lalu, membaik dari defisit di 2018 yang sebesar USD11,4 miliar. Hal tersebut dipengaruhi turunnya impor minyak sejalan dengan kebijakan pengendalian impor seperti program B20.
"Neraca perdagangan barang yang mencatat surplus dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat serta defisit neraca perdagangan migas yang menurun," jelas BI.
Di sisi lain, neraca jasa tercatat defisit sebesar USD,7,7 miliar, lebih tinggi dari defisit di 2018 yang sebesar USD6,4 miliar.
Sementara pada neraca pendapatan primer tercatat defisit USD33,7 miliar di 2019, melebar dari defisit di 2018 yang sebesar USD20,8 miliar. Sedangkan neraca pendapatan sekunder tercatat surplus USD7,6 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar USD6,8 miliar.
(Fakhri Rezy)