JAKARTA - Uni Eropa memperingatkan bahwa penyebaran wabah virus korona di China merupakan risiko bagi ekonomi. Tetapi dampak sepenuhnya akan tergantung pada berapa lama wabah itu berlangsung dan seberapa jauh virus itu menyebar.
Mengutip VoA Indonesia, Komisi Eropa, badan eksekutif kelompok itu, mengatakan dalam prakiraan ekonomi musim dinginnya bahwa “asumsi dasarnya adalah bahwa wabah itu akan mencapai puncaknya pada kuartal pertama, dengan penularan secara global yang relatif terbatas.”
Baca juga: Uni Eropa Terbuka Bahas soal Perselisihan Subsidi Pesawat dengan AS
Semakin lama wabah yang dinamai COVID-19 itu berlangsung, semakin tinggi pula kemungkinan terjadinya “efek tidak langsung” karena penurunan optimisme bisnis dan akses yang lebih ketat ke kredit di seluruh dunia.