JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut daya saing Indonesia masih lemah dibandingkan negara lainya termasuk Asean. Di mana daya saing ini perlu ditingkatkan agar meningkatkan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Daya Saing Indonesia Turun ke 50, Makin Jauh dari Malaysia dan Thailand
Menurut Sri Mulyani, kebijakan dan hambatan yang bisa membuat daya saing Indonesia belum maju. Salah satunya tingkat kesmikinan yang masih ada di Indonesia.
"Kalau kita lihat indeks competitiveness atau persaingan, kita ini lemah. Di mana dari daya sisi produksi masih lemah karena masih adanya kemiskinan," ujar dia di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Baca Juga: Harapan Sri Mulyani: Investasi Infrastruktur Berdampak ke Daya Saing RI
Dia menjelaskan hambatan yang perlu diselesaikan dalam meningkatkan daya saing produksi adalah memperbaki pendistribusian logistik dari transprotasi serta menurunkan pengangguran di Indonesia
"Kita memberikan prioritas yang mana apa yang disebut kemajuan dan pemerataan yang membaik. Serta pengangguran menurun dan indeks pembangunan manusia kita diperbaki dalam meningkatakan fundamental ekonomi," ungkap dia.
Dia menambahkan pemerintah terus menjaga fundamental ekonomi. Seperti melakukan intervensi pada ekonomi Indonesia. "Hal ini dilakukan agar pelemahan ekonomi Indonesia tidak terus menurun dalam menghadapi dampak virus korona (Covid-19)," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)