Minyak mentah berjangka Brent turun sebanyak USD14,25 atau 31,5% menjadi USD31,02 per barel. Ini adalah penurunan persentase terbesar sejak 17 Januari 1991, pada awal Perang Teluk pertama dan terendah sejak 12 Februari 2016.
Baca Juga: Minyak Anjlok 30% ke Level Terendah Sejak 1991, Imbas Konflik Arab Saudi-Rusia
Sementara itu, Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun sebanyak USD11,28 atau 27,4% menjadi USD30 per barel. Ini juga penurunan persentase terbesar sejak Perang Teluk pertama pada Januari 1991 dan terendah sejak 22 Februari 2016.
"So far kalau untuk saat ini foreign net buy, tapi lebih disebabkan pembelian di pasar negosiasi dan tunai. Kalau untuk panic buying belum, lebih kepada panic selling," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)