JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkena trading halt atau penghentian sementara perdagangan imbas anjlok 5% pada perdagangan pagi ini. Trading halt ini sudah kedua kalinya bagi IHSG.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai kemerosotan tajam IHSG hingga hampir 5% ini tidak akan mencapai kisaran level 10%. IHSG diproyeksikan akan tetap bergerak di kisaran level 5%.
"Kalau itu sih rasanya enggak yah, kita pikir 5%-an lah mungkin," ujar Hans Kwee saat dihubungi oleh Okezone, Jumat (13/3/2020).
Baca Juga: IHSG Trading Halt, Ini Catatan Penghentian Perdagangan Saham Sejak 2000 - 2020
Hans Kwee berharap kemerosotan IHSG ini tak mencapai kisaran level 10%. "Moga-moga enggak 10%," tambahnya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menghentikan sementara perdagangan saham (trading halt) pada pukul 09.15 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) setelah IHSG turun 245,1 poin atau 5,008% ke level 4.650,58.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa pada hari ini, Jumat, 13 Maret 2020 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09:15:33 waktu JATS yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5%," demikian seperti dilansir keterangan resmi BEI, Jakarta.
Baca Juga: Tidak Cuma IHSG, Indeks Saham Global Juga Rontok
Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
(Dani Jumadil Akhir)