JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menegaskan selalu berada di pasar memantau pergerakan nilai tukar Rupiah. Sebagaimana diketahui, telah melewati level Rp15.500 per USD dan kini tengah menuju level Rp16.000 per USD.
“Kami memastikan mekanisme terjaga likuiditas pasar uang dan pasar valas terjaga, kami pastikan dari pagi sampai sore BI selalu di pasar menjaga konfidnese kecukupan likuiditas agar dalam situasi sulit pun di jaga,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Kamis (19/3/2020).
Baca Juga: Rupiah Kian Melemah, Terpuruk di Rp15.315/USD
Perry juga menjelaskan, bank sentral siap melakukan tiga intervensi demi menjaga nilai tukar Rupiah. Adapun intervensi yang dimaksud adalah pembelian SBN dari pasar sekunder hingga pasar NDF domestic.
“Yang kami pastikan bagaimana nilai tukar di pasar baik, kami sampaikan BI ada di pasar dan selalu melakukan langkah yang dilakukan,” imbuhnya.
Baca Juga: Rupiah Anjlok di Rp15.000/USD, Menkeu: Dinamika Ekonomi Global
Untuk diketahui, Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Rupiah berada di level Rp15.712 per USD pada Kamis pagi.
Nilai tukar Rupiah tersebut melemah dibandingkan periode hari sebelumnya yang sebesar Rp15.223 per USD.
Berikut nilai tukar Rupiah seminggu terakhir menurut kurs Jisdor:
19 Maret 2020: Rp15.712
18 Maret 2020: Rp15.223
17 Maret 2020: Rp15.083
16 Maret 2020: Rp14.818
(Kurniasih Miftakhul Jannah)