JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan dampak virus corona atau Covid-19 terhadap ekonomi bahkan bisa sampai resesi. Dunia juga kehilangan GDP sebesar USD5 triliun akibat pandemi virus ini.
"Kita semua tahu bahwa Covid telah menyebabkan dampak yang luar biasa besar dari sisi kesehatan, sosial dan keuangan. Dampak covid menyebabkan ekonomi global kemungkinan masuk dalam resesi," tuturnya, dalam telekonferensi, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Dampak Covid-19 ke Sektor Industri, Pariwisata Sangat Tinggi Sementara Farmasi Rendah
Bahkan lembaga internasional seperti IMF kembali memangkan prediksinya untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini. Sebelum adanya Covid, ekonomi dunia diperkirakan tumbuh 3,3%, namun direvisi menjadi 2,2% hingga minus. Fitch rating agency juga memperkitakan ekonomi global berada dikisaran minus 1,9%.
"Ini artinya dunia akan kehilangan potensi GDP yang tahun ini seharusnya tercipta sebesar USD5 triliun ini hampir satu GDP Jepang. Ini karena hanya karena akibat Covid yang menyebabkan pengaruh pada kesehatan, sosial, dan keuangan," tuturnya.
Baca Juga: Perangi Covid-19, Ini Negara-Negara yang Terima Bantuan IMF dan World Bank
Dari Covid ini, kata Sri Mulyani, virusnya menjalar ke berbagai hal, seperti berbagai indeks keuangan mengalami volatilitas atauh bahkan cenderung mengalami kepanikan. Ini muncul dari berbagai indikator di pasar saham seperti fix indeks, maupun pasar obligasi. Kemudian pengaruh juga pada harga komoditas yang terdampak signifikan.
"Untuk indeks saham di negara-negara emerging mengalami penurunan 23,9%, negara maju 21,4%. Jadi ini adalah kondisi yang tidak bisa," tuturnya.
(Feby Novalius)