JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan pada beberapa negara. Salah satunya adalah negara tetangga seperti Thailand dan juga Australia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, angka defisit neraca perdagangan dengan Australia selama kuartal I-2020 adalah sebesar USD562 juta. Sedangkan defisit neraca perdagangan dengan Thailand jauh lebih besar mencapai USD892 juta
"Dengan beberapa negara masih defisit. Misalnya Australia defisit, Thailand defisit,” ujarnya dalam telekonferensi Rabu (15/4/2020).
Baca Juga: BPS: Neraca Dagang Surplus USD743 Juta pada Maret 2020
Menurut Kecuk sapaan akrabnya, selain dengan dua negara tersebut, sebenarnya Indonesia juga masih mengalami defisit neraca perdagangan dengan China.
Adapun angka defisit neraca perdagangan Indonesia-China sebesar USD2,94 miliar atau lebih rendah dari kuartal I-2019 yang sebesar USD5,18 miliar.
“Dengan Tiongkok defisit USD2,9 miliar dengan catatan defisit triwulan I ini lebih kecil dibandingkan defisit Januari-Maret 2019 sebesar USD5,18 miliar,” kata Kecuk.
Baca Juga: Neraca Dagang Surplus, BI: Ketahanan Perekonomian RI Makin Kuat
Meski begitu, neraca perdagangan Indonesia juga ada yang surplus yang mengalami surplus dengan beberapa negara. Seperti dengan Amerika Serikat sebesar USD3,0 miliar, dengan India sebesar USD1,9 miliar, dan dengan Belanda sebesar USD535 juta.
"Dengan negara mana saja kita surplus, dengan AS kita surplus USD3 miliar, dengan India kita juga surplus USD1,9 miliar, sementara dengan Belanda masih surplus USD535 juta," ungkap dia.
(Dani Jumadil Akhir)