IHSG Diramal Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 21 April 2020 07:54 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mixed cenderung melemah dalam perdagangan hari ini. Pasar saham Indonesia diramal melemah dalam range 4.436-4.590.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG ditutup menurun sebesar 58,91 poin atau 1,27% menuju level 4.575,90 pada perdagangan kemarin. Menurun kembali, IHSG bersiap memasuki area baru yang lebih rendah. Secara teknikal IHSG sudah memasuki area jenuh beli terlihat dari indikator MACD.

Baca Juga:  IHSG Naik 10,19%, Aksi Beli Bersih Asing Capai Rp662,26 Miliar

“Saat ini pergerakan IHSG masih belum jauh dari pengujian level 4.603, namun jika tidak mampu bertahan, dan jika tidak ada sentimen pengangkat IHSG maka akan downtrend kembali. Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 4.436 - 4.590,” kata dia dalam risetnya, Selasa (21/4/2020).

 

Berikut adalah beberapa rekomendasi saham untuk perdagangan hari ini:

- Saham BDMN

Sideways Trend: Bergerak dalam tren sideways pada area 2.010 - 2350.

Rekomendasi: Trading dalam area tersebut.

Support: 2.010.

Resistance: 2.350.

- Saham HMSP

Technical Pattern: Membentuk pola descending triangle, yang mana bisa membawa IHSG menguat jika support 1.555 mampu dipertahankan.

Rekomendasi: Buy and hold >1.555, TP 1.750.

Support: 1.555.

Resistance: 1.750.

 

- Saham PNBN

Testing Resistance: Menguji resistance pada 805. Jika mampu breakout maka penguatan berlanjut.

Rekomendasi: Speculative buy on breakout 805, TP 865 - 900, stop loss <740.

Support: 740.

Resistance: 805.

 

- Saham POWR

Resistance Breakout: Menguat menembus resistance pada 620, mengawali uptrend jangka pendek.

Rekomendasi: Buy 620 - 650, TP 700 - 735, stop loss <600.

Support: 600.

Resistance: 735.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya