JAKARTA - Pandemi virus corona memang mempengaruhi pasar saham. Namun ternyata jika dilihat secara detail, jumlah investor pasar modal justru terus tumbuh meskipun ada corona.
Sekertaris BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, ada 2,68 juta investor baru yang ada di pasar modal. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Baca juga: Imbas Covid-19, BEI Proyeksi Total Dana IPO Bakal Lebih Rendah Tahun Ini
"Dari sisi investor pasar modal alhamdulillah masih (tumbuh). Kita juga masih melakukan sosialisasi meskipun digital.Sampai akhir Maret 2020, kami masih mencatatkan pertumbuhan investor 8% dari tahun 2019," ujarnya dalam teleconfrence, Jumat (24/4/2020).
Dari jumlah tersebut, mencakup investor dari berbagai macam instrumen. Dari mulai investor saham, reksa dana, hingga obligasi.
Baca juga: 9 Stimulus Selamatkan Pasar Modal Indonesia dari Virus Corona
Adapun rinciannya, jumlah investor saham angkanya mencapai 43% dari total investor. Angka tersebut meningkat 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hal ini menunjukkan tingginya minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia. Apalgi, dana yang digunakan adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19,
"Angka tersebut termasuk investor saham reksa dana dan obligasi. Untuk saham sendiri (berkontribusi) 43% dari total investor," kata Yulianto.
(Fakhri Rezy)