JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ada beberapa faktor teknikal yang membuat Rupiah kembali ke level Rp15.000 per USD. Pekan kemarin, Rupiah sempat menguat ke level Rp14.000 per USD.
Perry menjelaskan faktor teknikal seperti news bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Salah satu yang kemarin menjadi sentiment negatif adalah berita memanasnya hubungan Amerika Serikat dengan China.
Baca Juga: Rupiah Pagi Ini Menguat ke Rp15.077 per USD
“Hari Senin karena ada berita negatif antara lain ketegangan AS dan China yang kemudian dari Trump melihat ada kemungkinan virus corona dari Wuhan, juga berita ketengahan Korea Utara dan Korea Selatan itu yang membuat Rupiah ditutup ke Rp15.050 per USD,” kata Perry dalam telekonferensi, Rabu (6/5/2020).
Namun Rupiah berhasil terangkat oleh berita positif dari AS yang menyebut beberapa kota mulai membuka kegiatan ekonominya kembali. Hal ini membuat Rupiah kembali menguat ke level Rp15.030 per USD.
“Dalam jangka pendek memang akan naik turun dipengaruhi oleh faktor teknikal faktor news yang terjadi di jangka pendek,” tukasnya.