JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mencatat dibutuhkan Rp280 triliun untuk menyelesaikan 2.765 kilometer Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Pada tahun ini pun ada 3 ruas tol yang akan dirampungkan perseroan.
Selain itu, ada juga Jembatan Ogan yang akan menjadi penghubung ruas tol di Trans Sumatera. Jembatan ini sangat penting untuk mendukung kelancaran pergerakan orang dan barang.
Okezone pun merangkum fakta-fakta terkait update progres Tol Trans Sumatera, Sabtu (10/5/2020):
1. Jembatan Ogan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus melanjutkan pembangunan prasarana infrastruktur konektivitas yang telah mendekati tuntas, yakni proyek Jembatan Ogan yang menghubungkan Seksi I Tol Kayu Agung – Palembang (Kramasan) – Betung dengan Jalan Lintas Timur Sumatera. Proyek ini terus dikerjakan meski di tengah pandemi virus corona.
Proyek Jembatan Ogan sangat penting untuk mendukung kelancaran pergerakan orang dan barang (logistik). Di mana progres hingga Jumat 1 Mei 2020, sudah dilakukan pengecoran akhir jembatan yang secara keseluruhan progresnya mencapai 98%.
2. Tol Kayu Agung – Palembang
Direktur Utama PT Waskita Sriwijaya Tol Herwidiakto mengatakan, tersambungnya Jembatan Ogan merupakan komitmen BUJT untuk menyelesaikan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung sepanjang 111 km.
“Seksi I Kayu Agung – Palembang (Jakabaring) sepanjang 33 km sudah beroperasi tanpa tarif sejak April 2020. Sekarang kami fokus untuk mempercepat penyelesaian STA 33,5 - STA 42,5 (Jakabaring - Kramasan) dimana Kramasan merupakan exit ke Jalintim Sumatera. Untuk Seksi II Palembang – Betung akan dimulai pada Juli 2020. Kami harap pembangunan Tol Kayu Agung–Palembang–Betung selesai secara keseluruhan pada Januari 2022,” ucap Herwidiakto.
3. Hutama Karya Terbitkan Global Bonds untuk Trans Sumatera
PT Hutama Karya (Persero) akan gunakan dana hasil obligasi dalam denominasi dolar AS atau Global Bonds untuk melanjutkan proyek jalan Tol Trans Sumatera. Di mana pada Senin 4 Mei 2020, global bond yang diterbitkan menghasilkan dana sebesar USD600 juta atau setara Rp9 triliun (kurs Rp 15.000 per USD).
Wakil DIrektur Utama Hutama Karya Aloysius mengatakan, proses penerbitan global bond sudah dibahas selama 3 bulan. Di mana dalam surat utang yang diterbitkan ini, Hutama Karya menawarkan imbal hasil (yield) 3,8%.
"Dana hanya untuk digunakan pada pembangunan tol di Sumatera. Ini dananya untuk capex yang sesuai aturan yang berlaku. IIntinya ini untuk melanjukan Tol Trans Sumatera," ujarnya.