Klaim Tunjangan Pengangguran AS Bikin Wall Street Kaget

Taufik Fajar, Jurnalis
Jum'at 05 Juni 2020 07:19 WIB
Wall Street (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street bergerak dua arah pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) karena kena aksi ambil untung sebelum pengumuman data laporan pekerjaan di AS pada hari ini.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq melemah karena investor melakukan aksi ambil untung, mengakhiri reli empat hari didorong oleh meningkatnya sentimen ekonomi. Sementara indeks Dow Jones menguat tipis.

Baca Juga: Sinyal Ekonomi Rebound dari Corona, Wall Street Meroket 

Melansir Reuters, Jakarta, Jumat (5/6/2020), indeks Dow Jones Industrial Average naik 11,93 poin atau 0,05% menjadi 26.281,82, indeks S&P 500 turun 10,52 poin, atau 0,34% menjadi 3.112,35 dan indeks Nasdaq Composite turun 67,10 poin atau 0,69% menjadi 9.615,81.

"Bursa saham AS dinilai terlalu tinggi pada minggu ini," kata Kepala Investas Independent Advisor Alliance Chris Zaccarelli.

"Tidaklah mengejutkan jika melemah," sambungnya.

Namun, ketiga indeks utama bursa saham AS telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa sejak penurunan Maret lalu, dengan indeks Nasdaq, S&P 500 dan Dow masing-masing menguat 2%, 8% dan 11%. Capaian ini masih di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada Februari.

"Pasar ini telah bergerak sangat cepat sehingga ada banyak orang yang mengatakan saya akan mengambil sedikit keuntungan," kata Kepala Strategi Investasi di The Leuthold Group Jim Paulson.

Sementara itu, data ekonomi AS menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun di bawah 2 juta orang untuk pertama kalinya sejak pertengahan Maret. Di sisi lain anjloknya perdagangan internasional mengakibatkan pelebaran bersih kesenjangan perdagangan AS.

Baca Juga: Wall Street Menguat Abaikan Kerusuhan di AS 

Laporan data pekerjaan dari Departmen Tenaga Kerja AS banyak ditunggu-tunggu Dan diperkirakan akan menunjukkan tingkat pengangguran AS melambung tinggi menjadi 19,7%. Ini tertinggi sepanjang sejarah.

Di lain pihak, aksi protes keras terhadap kematian George Floyd tampaknya mereda semalam karena jaksa mengajukan dakwaan baru terhadap petugas yang terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Bank Sentral Eropa juga menyetujui paket stimulus yang melampaui ekspektasi, hampir dua kali lipat ukuran Rencana Pembelian Darurat Pandemi menjadi 1,35 triliun Euro.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya