JAKARTA - Perum Damri menyebut pendapatan perusahaan menurun hingga 90% imbas pandemi virus corona atau Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum Damri Setia Milatia Moemin saat acara IDX Channel hari ini.
"Dampak Covid-19 ini, pendapatan kita turun 90%. Maka itu ke depannya kita berusaha hidup bersama pandemi ini sebelum vaksin ditemukan untuk mengejar penurunan tersebut," ujar dia, Senin (8/6/2020).
Baca juga: Imbas Pelarangan Mudik, Damri Lakukan Penyesuaian Jadwal
Kemudian lanjut dia, selama masa pandemi Covid-19, Perum Damri banyak melakukan kegiatan non komersil. Seperti mengantarkan tenaga medis, lalu menyalurkan logistik.
"Kami juga menjemput para pekerja migran dari Bandara Soekarno Hatta ke tempat karantina Covid-19 di daerahnya masing-masing," ungkap dia.
Baca juga: Penerbangan Internasional Tidak Terdampak Pelarangan Mudik
Sebelumnya, adaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal di sektor transportasi pastinya dihantui tantangan. Terutama dari sisi tarif transportasi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dalam penerapan protokol kesehatan dan physical distancing pastinya akan berimplikasi pada meningkatnya cost operasional transportasi. Hal ini karena okupansi tidak 100%.
Di satu sisi operator transportasi harus mengeluarkan dana lebih untuk mengakomodir protokol kesehatan. Namun, di sisi lain pendapatan mereka berkurang akibat okupansi (keterisian penumpang) yang tidak bisa 100%.
“Kenaikan tarif pun tidak serta merta bisa dilakukan karena akan membebankan masyarakat, sehingga perlu adanya solusi apakah Pemerintah akan menambah subsidi atau mengupayakan kebijakan lainnya,” ujar Menhub dalam keterangan tertulis.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)