JAKARTA – The Federal Reserve memproyeksikan Rabu bahwa ekonomi AS akan menyusut 6,5% pada 2020, diikuti oleh kenaikan 5% tahun depan.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa proyeksi ekonomi dibuat dengan harapan umum bahwa pemulihan ekonomi akan dimulai pada paruh kedua tahun ini dan berlangsung selama beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Huawei: Langkah AS Rugikan Miliaran Konsumen
Dia juga menyuarakan keprihatinannya bahwa jutaan orang Amerika bisa menganggur secara permanen dari krisis ini. Menurut proyeksi ekonomi Fed, tingkat pengangguran bisa turun menjadi 9,3% pada akhir tahun ini.
The Fed juga memproyeksikan suku bunga akan tetap mendekati nol hingga setidaknya 2022 karena pembuat kebijakan berusaha untuk mendukung pemulihan ekonomi dari resesi yang dipicu covid-19.
Baca Juga: Dilarang Pakai Android, Huawei Bikin OS Buatan Sendiri?
"Tingkat penurunan dan laju pemulihan tetap sangat tidak pasti dan akan sangat tergantung pada keberhasilan kita dalam mengendalikan virus," kata Powell dilansir dari Xinhua, Kamis (11/6/2020). "Pemulihan penuh tidak mungkin terjadi sampai orang yakin bahwa itu aman untuk terlibat kembali dalam berbagai kegiatan," imbuhnya.
Ketua The Fed mengatakan ekonomi AS kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak dukungan fiskal dan moneter untuk waktu yang lama. The Fed memangkas suku bunga mendekati nol pada dua pertemuan yang tidak dijadwalkan pada bulan Maret dan mulai membeli sejumlah besar obligasi AS dan sekuritas yang didukung hipotek agen untuk memperbaiki pasar keuangan.
Ini juga meluncurkan program pinjaman baru untuk menyediakan hingga 2,3 triliun dolar AS untuk mendukung ekonomi dalam menanggapi wabah. Powell mengatakan pembelian treasury dan sekuritas yang didukung mortgage yang sedang berlangsung telah membantu memulihkan kondisi pasar yang tertib, dan telah mendorong kondisi keuangan yang lebih akomodatif.
"Karena fungsi pasar telah membaik sejak ketegangan yang dialami pada bulan Maret, kami telah secara bertahap mengurangi laju pembelian ini," katanya, sambil mencatat bahwa bank sentral akan meningkatkan kepemilikan obligasi dan sekuritas yang didukung sekuritas lembaga selama beberapa bulan mendatang setidaknya pada langkah saat ini.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)