Kredit Macet Bank Tinggi akibat Perusahaan Tekstil Telat Bayar

, Jurnalis
Kamis 18 Juni 2020 16:40 WIB
Uang Rupiah. Foto: Ilustrasi Shutterstock
Share :

SOLO – Rasio kredit bermasalah atau Net Performing Loan (NPL) perbankan umum di Soloraya tinggi. Kredit macet karena satu perusahaan tekstil di Kota Solo tidak memenuhi kewajiban angsuran alias telat bayar sejak September 2019.

Nilai kredit perusahaan tersebut mencapai triliunan rupiah sehingga ketika performanya buruk langsung berimbas kepada performa kredit secara keseluruhan.

Baca Juga: Anggaran Rp34 Triliun, Petani-Nelayan Dapat Keringanan Bayar Cicilan Kredit

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan umum di Soloraya pada April 2020 menembus Rp8,59 triliun. Angka tersebut mencapai 10,43% dari total nilai kredit perbankan umum di Soloraya.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Eko Yunianto, penyebab rasio kredit bermasalah di perbankan Soloraya sangat tinggi adalah adanya salah satu debitur besar yang tidak lancar membayar kredit. Debitur besar yang merupakan perusahaan teksil itu telat bayar kredit sejak September 2019.

 Baca Juga: Jaga Pangan, Petani dan Nelayan Bakal Dapat Bansos Sembako hingga BLT

Eko menyebut kontribusi perusahaan teksil itu mencapai 30% terhadap total nilai kredit bermasalah atau sekitar Rp2,58 triliun.

"Penyebabnya [kredit macet tinggi] adalah salah satu debitur besar di bidang tekstil yang tidak lancar membayar kredit sejak September 2019 lalu. Terlebih satu debitur ini kontribusinya mencapai 30% terhadap total jumlah debitur yang tidak lancar lainnya. Kondisi ini sangat memengaruhi NPL secara keseluruhan lantaran outstanding loan-nya besar," jelas dia dilansir dari Solopos, Kamis (18/6/2020).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya