JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan skema penanggulangan kemungkinan adanya krisis pangan global seperti yang disampaikan badan pangan dunia Food and Agriculture Organitation (FAO). Krisis pangan diprediksi melanda dunia lantaran masih mewabahnya Covid-19.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, ada 4 skema yang dilakukan kementan. Di mana terdapat tiga fase yang diskenariokan.
Baca juga: Stabilkan Distribusi Pangan, Kemenkop UKM Gandeng 2 BUMN
Mengutip instagram Kementerian Pertanian, Jakarta, Minggu (21/6/2020), berikut skema Kementan dalam menghadapi krisis pangan:
1. Melaksanakan gerakan percepatan tanam serentak,
2. Melaksanakan penyediaan serentak,
3. Penyediaan pembiayaan usaha pertanian yang bersumber dari Kredit Usaha Rakyat (KUR)
4. Bantuan modal usaha bagi petani skala kecil.
Baca juga: Lumbung Pangan Baru Bakal Dibangun di Kalimantan
Dalam kebijakan terebut, pemerintah sudah melaksanakan dalam tiga fase pembangunan. Adapun fase-fase ersebut adalah, fase agenda jangka pendek, menengah, dan panjang.
Sebelumnya, Menurut Mentan SYL, ada 11 bahan pangan pokok yang mendapat perhatian khusus pemerintah. Sebelas itu antara lain padi beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai merah besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula, dan minyak goreng.
Dalam menjalankan semua kebijakan tersebut, menurutnya, pemerintah sudah melaksanakan tiga fase pembangunan. Fase pertama, berupa agenda jangka pendek, agenda jangka menengah dan fase ketiga adalah menjalankan agenda jangka panjang.
"Kebijakan dan program tersebut bersifat antisipatif, akseleratif, dan fokus pada penanganan gangguan akibat pandemi Covid-19, namun masih dalam koridor kebijakan dan program yang telah dirancang dalam Rencana Strategis Kementerian Pertanian," ungkap dia.
(Fakhri Rezy)