JAKARTA - Impor dari China masih menjadi isu yang harus diwaspadai oleh industri baja dalam negeri. Apalagi aktivitas industri China saat ini sudah kembali pulih secara perlahahan setelah sempat mati suri karena pandemi virus corona.
Direktur Utama PT Kratau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim mengatakan pihaknya mulai melakukan antisipasi sejak dini. Dari sisi asosiasi dan juga sebagai perusahaan plat merah, pihaknya sudah melakukan pendekatan dengan Kementerian dan Lembaga terkait.
Baca juga; Dapat Dana Talangan Rp3 Triliun, Bos Krakatau Steel: Agar Industri Hilir Baja Tak Mati
Ada beberapa hal yang diminta kepada Kementerian dan Lembaga terkait agar Indonesia tidak dibanjiri oleh produk baja impor. Misalnnya saja meminta stimulus harga gas kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Cara mengantisipasi kita dalam konteks asosiasi melakukan pendekatan ke Kementerian ke Kementerian ESDM kaitannya dengan harga gas, untuk memberikan kompetitifnes sehingga bisa berkompetisi," ujarnya dalam acara market review IDX Channel, Selasa (23/6/2020).