"Secara tahunan, kami perkirakan pertumbuhan ekspor sebesar -18,02%yoy. Kenaikan eskpor pada bulan ini didorong oleh semakin meningkatnya aktivitas manufaktur di negara parner dagang Indonesia, seperti Tiongkok, India, dan Jepang," katanya.
Baca Juga: Ekspor Indonesia Lesu, Sri Mulyani Justru Fokus pada Impor
Dia melanjutkan PMI Manufacturing Jepang dan India mengalami peningkatan paling signifikan dibanding kenaikan di negara lainnya. PMI Manufacturing India meningkat menjadi 47,2 dari sebelumnya, sementara PMI Manufacturing Jepang meningkat menjadi 40,8, dari sebelumnya 27,8.
Sementara itu, PMI Manufacturing Tiongkok naik tipis menjadi 51,2, dan menjadi negara partner utama Indonesia yang aktivitas maunfakturnya berada di indikasi ekspansi (PMI Manufacturing >50).
"Kenaikan ekspor bulanan ini juga ditopang oleh kenaikan harga komoditas ekspor utama Indonesia, di mana sebagian besar komoditas mengalami kenaikan harga, seperti CPO yang harganya naik sebesar 6,65% (month the month/mom) dan batu bara yang harganya bertumbuh 0,29%," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)