Penghasilan Besar tapi Rasanya Selalu Kurang, Apa Ya Masalahnya?

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 20 Juli 2020 15:13 WIB
Tips Mengatur Keuangan (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Bagi sebagian orang memiliki gaji berapa pun sering kali tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan memiliki gaji Rp1 miliar sekalipun sering kali membuat beberapa orang tidak merasa puas.

Beberapa hal yang biasanya menyebabkan hal tersebut adalah karena tingginya gaya hidup. Sehingga sebesar apapun penghasilannya akan masuk kantong kiri dan keluar kantong kanan.

Baca juga: Cara Mengatasi Tekanan Kerja di Era New Normal

Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, mereka yang tidak pernah puas biasanya memiliki gaya hidup yang tinggi. Karena biasanya semakin tinggi penghasilan, keinginan untuk konsumsi juga biasanya makin tinggi.

"Kalau ketemu orang seperti itu aku akan bertanyanya tentang gaya hidup. Menurut saya yang paling dominan biasanya gaya hidup," ujarnya saat dihubungi Okezone, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Perlukah Suami Istri Miliki Rekening Bersama?

Sebagai salah satu contohnya adalah, ketika memiliki gaji Upah Minimum Regional (UMR), menggunakan motor matic pun sudah kebahagiaan. Namun ketika penghasilan naik, maka keinginan untuk menggunakan kendaraan bermotor matic dengan spesifikasi yang lebih tinggi.

"Kenapa? Karena sebenarnya wajar makin tinggi penghasilan kita makin tinggi gaya hidup kita wajar. Mungkin dulu waktu penghasilan kita UMR kita naik motor Honda Beat sudah Alhamdulillah. Ketika kita naik ke level manager naik penghasilannya, sudah Rp10 juta inginnya ganti yang lebih tinggi mungkin N-Max," jelasnya.

Lalu ketika naik level lagi ke level Manager, keinginan untuk ganti kendaraan juga naik lagi. Apalagi jika penghasilan sudah mencapai puluhan juta, tentu keinginan untuk memiliki dan mengendarai mobil akan muncul.

"Kemudian lebih tinggi lagi masa sudah level manager keluarga bertambah mau beli mobil deh penghasilannya juga sudah nambah,"jelasnya.

Keinginan untuk terus mengonsumsi barang-barang mahal untuk kebutuhan gaya hidup membuat alokasi untuk tabungan pun tak dijalankan. Sehingga penghasilan yang didapatkan hanya numpang lewat.

"Kemudian mendorong kita untuk belanja mengonsumsi terus dan kita lupa untuk menyisihkan untuk kita nabung. Jadi kemudian kita merasa penghasilan kita enggak ada bekas-bekasnya biasanya kaya gaya hidup sih," jelasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya