Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Harta Warisan, Banyak Keluarga Khawatir Kekayaan Tak Bertahan ke Generasi Berikutnya

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Rabu, 05 November 2025 |10:31 WIB
Soal Harta Warisan, Banyak Keluarga Khawatir Kekayaan Tak Bertahan ke Generasi Berikutnya
Soal Harta Warisan, Banyak Keluarga Khawatir Kekayaan Tak Bertahan ke Generasi Berikutnya (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Masyarakat kian menyadari pentingnya perencanaan keuangan. Namun, di tengah meningkatnya hal tersebut, terungkap fakta banyak keluarga di Indonesia yang masih belum siap memastikan kekayaan mereka bertahan hingga ke generasi berikutnya.

Studi terbaru di Asia memperlihatkan hanya 19 persen responden yang merasa benar-benar siap dengan pengaturan warisan mereka, meski 7 dari 10 menempatkan keamanan finansial keluarga sebagai prioritas utama. 

Dalam survei bertajuk "Passing the Torch: Building Lasting Legacies in Asia" yang dilakukan di beberapa negara Asia, termasuk Indonesia, ditemukan bahwa 60 persen responden khawatir kekayaan mereka tidak akan bertahan melewati generasi anak-anak mereka, menandakan pentingnya perencanaan yang lebih terstruktur dan peningkatan literasi finansial antar generasi. Kekhawatiran ini terutama datang dari kelompok berpenghasilan tinggi, dengan 28 persen menyebut diri 'sangat khawatir'.

"Banyak keluarga kini memandang warisan bukan hanya soal harta benda, tapi juga rasa aman, pendidikan, dan kesempatan hidup yang lebih baik bagi generasi berikutnya,” kata Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia Maika Randini dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (5/11/2025).

Survei yang melibatkan lebih dari 3.000 responden di Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam, untuk menggali lebih dalam pandangan, perilaku, dan aspirasi masyarakat Asia dalam merencanakan warisan—baik dalam bentuk kekayaan finansial maupun nilai-nilai dan tradisi keluarga.

Sementara, sebanyak 70% responden menempatkan perlindungan finansial keluarga sebagai prioritas utama dalam perencanaan warisan. Prioritas berikutnya adalah memastikan adanya rencana pewarisan yang jelas dan tersampaikan dengan baik untuk menghindari kebingungan atau sengketa (53%), serta membangun kekayaan yang cukup untuk diteruskan kepada generasi berikutnya (48%).

Sebagian besar responden ingin agar kekayaan yang mereka tinggalkan tetap produktif. Sebanyak 59% berharap warisan tersebut diinvestasikan dalam aset finansial, asuransi jiwa, atau bisnis keluarga agar terus menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Jumlah yang sama (59%) juga ingin warisan mereka digunakan untuk kebutuhan dasar seperti perumahan dan kesehatan, serta 56% ingin warisan tersebut digunakan untuk mendukung pendidikan hingga jenjang universitas atau pelatihan kejuruan.

Hampir dua pertiga (60%) responden khawatir bahwa kekayaan mereka tidak akan bertahan melewati generasi anak-anak mereka. Lebih dari separuh (55%) juga merasa bahwa ahli waris mereka belum memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk mengelola harta peninggalan. Hanya 31% yang percaya anak-anak mereka akan menjaga, mengembangkan, dan melanjutkan nilai-nilai serta kehendak mereka dalam hal pengelolaan kekayaan.

“Kami melihat adanya perubahan cara pandang keluarga terhadap konsep warisan, tidak hanya seputar kekayaan, tetapi juga bagaimana memberikan rasa aman, pendidikan, dan kehidupan yang lebih bermakna bagi generasi berikutnya. Hasil survei ini menegaskan pentingnya perencanaan proaktif, bimbingan profesional, serta komunikasi terbuka dalam keluarga agar nilai dan aset dapat diwariskan secara berkelanjutan," katanya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement