Dia menyebut, pembangunan infrastruktur yang sedang digencarkan belum mampu dirasakan manfaatnya oleh pihaknya. Karena pengiriman sebuah barang antar wilayah di Indonesia masih harus melalui proses yang panjang dan menelan biaya yang mahal.
Baca Juga: Wow! "Kapal Nabi Nuh" Singgah di Jawa Tengah
“Infrastruktur ada tapi belum ada koneksivitas. Jadi koneksivitas harus jadi fokus pemerintah dalam hal penurunan biaya. Contohbya pengiriman barang dari kereta ke pelabuhan, itu belum ada koneksivitasnya. Masih membutuhkan handling beberapa kali,” kata dia.
Menurut dia, bila pemerintah tak juga mendengarkan masukan dari para pengusaha logistik ini, maka pemberian restrukturisasi kredit terhadap setiap pelaku usaha tak akan berdampak positif ke pemulihan ekonomi nasional.
“Hambatan-hambatan ini akan selalalu menghambat kita untuk bergerak maju, walaupun relaksasi-relaksasi sudah diberikan oleh pemerintah,” katanya.
(Feby Novalius)