Deputi Gubernur BI Destry Damayani mengatakan krisis ekonomi tahun ini memang sangat berbeda dibandingkan krisis pada tahun 1998 dan 2009. Hal ini krisis ini disebabkan oleh virus yang mana krisis tahun 1998 disebabkan politik dan tidak berangsur lama.
"Jadi kalau kita lihat ya, krisis tahun 1998 ini memang berbeda sekali dengan tahun ini dan tahun ini memang cukup berat sekali tertekannya," ujar Destry dalam diskusi virtual di Jakarta, Senin 20 Juli 2020.
Sementara itu, Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2013-2018 Agus Martowardojo, memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2020 akan ada di kisaran negatif atau minus 4% hingga 6%. Padahal, rata-rata pertumbuhan ekonomi di 5 tahun terakhir berada di angka 5%
"Akibat Covid ekonomi sudah turun 2,9%. Kita semua prediksi ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 tumbuh negatif, kita melihat negatif 4% sampai 6%," kata Agus dalam diskusi secara virtual, Senin 3 Agustus 2020.
Ekonom Indef Bhima Yudhistira memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II diperkirakan akan tumbuh minus 3,26-3.88%. Adapun, perlambatan konsumsi rumah tangga dan lambatnya realisasi stimulus disertai rendahnya aktivitas manufaktur jadi penyebab utama anjloknya perekonomian pada kuartal II.
"Penanganan pandemi covid19 yang lambat dan kebingungan kebijakan kesehatan memperparah kepercayaan konsumen untuk berbelanja," ujar Bhima saat dihubungi di Jakarta, Selasa 4 Agustus 2020. (dni)
(Rani Hardjanti)