JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia pada Juli 2020 surplus USD3,26 miliar. Surplus ini jauh lebih besar dibandingkan Juni 2020 dan dibandingkan posisi Juli 2019 yang mengalami defisit USD0,86 miliar. Rinciannya, ekspor Indonesia per Juni 2020 mencapai USD13,73 milar. Sedangkan nilai impor selama Juni adalah USD10,47 miliar
Menanggapi ini, Ekonom Core Piter Abdullah menilai suprlus perdagangan menujukkan aktivitas ekonomi menurun. Serta bukan sinyal ekonomi menguat.
"Menimbang surplus perdagangan Lebih disebabkan oleh penurunan aktivitas produktif perekonomian, surplus perdagangan sekarang ini dapat dipastikan bukan sinyal bahwa ekonomi Indonesia menguat," ujar Piter saat dihubungi di Jakarta, Selasa (18/8/2020).
Baca Juga: Neraca Dagang RI Menang Lawan AS, Kalah dari Negeri K-Pop
Dia melanjutkan surplus perdagangan sudah diperkirakan, terutama dikarenakan penurunan impor yang saat ini jauh dibawah normal. Penurunan impor sendiri terjadi disebabkan oleh melambatnya perekonomian ditengah wabah.