4. Menganggap sepele tabungan dan dana darurat
Ketika dihadapi situasi darurat seperti, sakit dan memerlukan dana untuk ke rumah sakit maupun menebus obat, namun Anda tidak memiliki tabungan ataupun dana darurat, Anda tidak memiliki dana sepeser pun untuk menghadapinya.
Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, di mana ekonomi sedang tidak berjalan seperti sedia kala. Tidak ada jaminan Anda akan tetap bertahan di perusahaan sekarang atau bisnis berjalan lancar di kemudian hari. Terkadang, gaji yang besar memang membuat ilusi tersendiri untuk menghabiskannya, sehingga menyepelekan tabungan dan dana darurat.
5. Utang melebihi 30% pendapatan
Coba cek utang yang sudah Anda miliki sekarang, apakah melebihi 30% dari pendapatan? Jika jawabannya ia, maka ini juga penyebab uang habis entah kemana. Sebab, dalam formula finansial yang sehat, beban utang tidak boleh melebihi 30% total penghasilan. Kalau penghasilanmu Rp10 juta, maka maksimal uang yang dikeluarkan untuk bayar tagihan per bulannya adalah Rp3 juta.
Selain itu, cobalah cek bunga yang diberikan oleh lembaga pinjaman yang sudah bekerja sama dengan Anda. Apakah bunganya besar? Berapa bunga yang akan dibebankan kepada Anda ketika terlambat membayar? Jangan sampai terjebak pada pinjaman berbunga besar yang akan merugikan Anda di kemudian hari.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)