JAKARTA - Harga emas terus turun pada perdagangan Kamis atau menyentuh level terendah dalam satu minggu terakhir. Positifnya data ekonomi di Amerika Serikat meningkatkan harapan bahwa pemulihan ekonomi akan cepat, sehingga merusak daya tarik terhadap logam mulia.
Harga emas di Spot turun 0,6% menjadi USD1.930.58 per ounce, setelah sebelumnya jatuh ke USD1.926,99. Emas berjangka AS turun 1,7% menjadi USD1.944,70.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger mengatakan, penurunan klaim pengangguran dan data manufaktur yang kembali meningkat membuat emas turun.
Baca Juga: Harga Emas Masih Dibanderol Rp1.024.000/Gram
Klaim pengangguran mingguan AS turun di bawah 1 juta, tetapi tidak menandakan pemulihan yang kuat di pasar tenaga kerja. Sedangkan aktivitas pabrik mulai meningkat seiring meningkatnya pesanan baru untuk barang-barang buatan AS.
Selain itu, Federal Reserve mengatakan bahea Bank Sentral AS akan mengeluarkan lebih banyak stimulus untuk mendukung ekonomi yang masih menderita dari efek negatif pandemi virus corona.
Baca Juga: Dolar Rebound, Harga Emas Merosot Lebih dari 1,5%
"Tindakan Gubernur Fed untuk memberikan lebih banyak stimulus memperkuat fakta bahwa ekonomi masih dalam krisis dan sedikit penurunan aset safe-haven seperti emas yang kami lihat hanyalah konsolidasi," kata Meger, dilansir dari CNBC, Jumat (4/9/2020).
Saat ini, investor menunggu angka penggajian AS yang akan diumumkan hari ini.