Namun selang beberapa waktu kemudian, Hermawan harus berhadapan dengan pasang surutnya di dunia usaha, lantaran pernah merugi hingga ratusan juta rupiah.
Dirinya mengaku, saat itu memang belum cinta dengan usahanya, cuma mengejar keuntungan dan mengalami kerugian di atas Rp100 juta. Namun hal tersebut tidak membuat nyala api semangatnya padam.
Hermawan justru kembali termotivasi untuk memberikan kemampuan terbaiknya di dunia peternakan sapi, salah satunya yakni dengan mengikuti beberapa kontes.
"Sering juara satu untuk kelas penggemukan dan untuk kelas pejantan dua ekor, lalu pada kesempatan itu pula mengikuti kontes kelas provinsi untuk kelas penggemukan dan sapi lokal. Alhamdulillah juara satu juga," ujarnya.
Pasang surutnya menjadi seorang pengusaha membuat dirinya jauh dari perasaan malu sebagai peternak sapi, bahkan dari usahanya ini, dirinya mendapatkan banyak pelajaran berharga sembari tetap menekuni ilmu di pendidikan tinggi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)