Perputaran Uang Pilkada Rp26 Triliun, Bisa Geber Ekonomi RI?

Aditya Pratama, Jurnalis
Sabtu 03 Oktober 2020 11:52 WIB
Pilkada (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai efek Pilkada 2020 tidak akan berdampak signifikan bagi perekonomian nasional. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda hingga mendekati pelaksanaan Pilkada.

Di sisi lain, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, penyelenggaraan Pilkada 2020 berpotensi akan terjadi perputaran uang sekitar Rp25-Rp26 triliun dengan biaya penyelenggaraan sendiri sebesar Rp19 triliun.

"Efek Pilkada tahun ini tidak signifikan bagi perekonomian. Dengan adanya pandemi dan masyarakat masih membatasi diri kegiatan di luar rumah, model kampanye seperti pemasangan baliho, spanduk, pembagian alat peraga kampanye lainnya tidak semasif Pilkada serentak sebelumnya," ujar Bhima saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020).

Baca Juga: Menko Airlangga Taksir Perputaran Uang Pilkada Rp26 Triliun 

Bhima menambahkan, dampak ke hiburan rakyat seperti acara musik, sewa panggung hingga acara kesenian untuk menopang kampanye juga dipastikan akan sepi. Tidak hanya itu, sewa mobil yang biasanya ramai ketika Pilkada juga diprediksi akan macet tahun ini, terlebih di daerah yang masih melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya