JAKARTA - Pemerintah berkomitmen melakukan transformasi ekonomi di sektor pertanian, dengan mendorong birokrasi yang selama ini belum mendukung lompatan nilai dalam mensejahterakan petani dan nelayan, beralih fokus kepada korporasi petani maupun nelayan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato menyampaikan agar para petani menggunakan model bisnis saling terintegrasi, ini agar meraup keuntungan. Pasalnya, di Kabupaten Tanggamus, Lampung, petani pisang dapat memperoleh gaji setara dengan Rp4,5 juta per bulan. Program ini tengah dikembangkan di Kabupaten Jembrana, Bali dan Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
Baca juga: Kurang Optimal, Jokowi Dorong Pengembangkan Korporasi Petani-Nelayan
“Model bisnis itu tidak ada one size fit for all, ini berbasis kepada komoditasnya. Apakah itu nelayan, pertanian, atau holtikultura sehingga tentu solusi yang diharapkan Presiden adalah adanya integrasi antara off farm dan on farm karena selama ini petani nelayan kebanyakan di sektor off farm dan on farm-nya terputus. Nah ini yang didorong untuk nilai tambahnya ditingkatkan,” tutur Airlangga di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Dia mengatakan Presiden meminta untuk fokus pada sektor pertanian yang terkait dengan produksi beras, jagung, holtikultura, ternak sapi, dan ternak ayam.